Sabtu, 25 Oktober 2014

Kesimpulan dari Tugas TIK

Nah jadi kesimpulannya kalian semua yang mau wisata , gak usah buang buang duit banyak buat ke luar negri buat berwisata ke sana . OMG setelah kalian membaca blog gue *halah* kalian bisa merasakan surga dunia nya di Indonesia yang gak kalah bagus di luar negri sana deh. kalo kalian ke tempat tempat wisata yang salah satunya ada di blog gue * halah* kalian tuh gak bakal nyesel deh. Turis luar negri aja pada ke sini buat ngeliat indahnya alam Indonesia , nah masa kalian malah ke luar negri? masa kalah sih sama turis turis yang berbondong bondong ke sini?

Nah sekian dari gue, Terima kasih.

Raja Ampat di Papua

Wilayah pulau-pulau di Raja Ampat sangatlah luas, mencakup 4,6 juta hektar tanah dan laut. Di sinilah rumah bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan biota ini telah menjadikan Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia. Bahkan, menurut laporan The Nature Conservancy dan Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut dunia tinggal di pulau yang menakjubkan ini.

Pemandangan Raja Ampat seperti dalam mimpi tetapi ini bukanlah ilusi. Saat Anda mencemplungkan diri menyelam ke bawah laut maka perhatikan dengan detail hewan laut yang menyapa. Bisa jadi kuda laut kerdil mendekati jemari Anda seakan ingin menyambut berjabat tangan.

Mantaray dan wobbegong akan berenang bersama Anda. Ikan tuna, giant trevaliies, snapper, dan bahkan barracuda turut menyambut Anda di bawah laut. Itu belum cukup, bagaimana apabila ada teman baru yang ramah yaitu ikan dugong ingin berenang bersama Anda. Jangan lewatkan juga mengamati sibuknya ikan-ikan kecil menjaga wilayahnya hilir-mudik. Bila Anda beruntung mungkin dapat berenang bersama penyu laut.Keindahan yang alami, seolah benar-benar tidak tersentuh telah menjadi daya tarik utama di sini.




 

Taman Laut Bunaken di Manado

Pasti kalian semua tahu kan Taman Laut Bunaken yang terkenal dengan wisata bawah lautnya yang indah dan terletak di Manado. Terumbu karang yang berada di Bunaken ini menjadi tempat hidup 2.000 jenis ikan dan beragam biota laut. Spesies ikan yang umum dijumpai adalah wrase, dansel, trigger, sweetlip, unicorn, dan sebagainya. Karakter uni Taman Laut Bunaken adalah kedalaman lautnya yang mencapai hingga 1000 m.

Pada bagian dalam laut, Anda dapat menyaksikan berbagai jenis ikan besar, ada ikan tuna, marlin, hiu kepala palu, pari, layar, cakalang, barakuda, lumba-lumba, hingga paus. Jika Anda beruntung, bahkan Anda dapat melihat spesies ikan yang tergolong langka dan hampir punah, seperti dugong, kura-kura, dan ikan raja laut (coelacanth).

Karakteristik alam bawah laut di Bunaken adalah adanya Underwater Great Walls, atau disebut juga hanging walls, yang artinya dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas setinggi 25-50 m. Dinding karang ini adalag sumber makanan bagi ikan-ikan di kawasan Teluk Manado. Disana juga bisa snorkeling maupun diving lho... Di sana juga tersedia pemandu diving dan snorkel dan penyewaan alat snorkel. Nah bagi anda yang tidak mau snorkeling ataupun diving anda juga bisa mengarungi lautan Bunaken dengan menaiki Katamaran yaitu sebuah kapal berkaca yang disewakan di lepas pantai Pulau Bunaken.



 

Tanjung Bira di Makassar


Tanjung Bira Terletak di Kabupaten Bulukumba. Jarak dari Makassar sekitar 200 km atau berada di paling ujung selatan daratan Sulawesi Selatan. Pantai di kota Makasar ini menyimpan cerita sendiri segala keindahannya dapat membuat anda berdecak kagum pada pantai ini, Pantai bira atau yang sering disebut Tanjung Bira ini salah satu kunjungan wisata yang paling populer di Sulawesi Selatan . Tanjung Bira dikenal dengan pasir putihnya yang seperti tepung bedak. Alam bawah laut juga tak kalah dengan tempat lain. Pemandangan di kala senja pun tak kalah indahnya. Gradasi warna langit dan cahaya redup matahari terbenam membuat penikmatnya terbuai oleh keindahannya.  

Nah selain Tanjung Bira ini ada juga pulau yang tak kalah menarik dan juga letaknya yang dekat, namanya Pulau Kambing dan Pulau Liukang Loe , di tempat ini selain menikmati keindahannya anda juga bisa snorkeling. 

Pantai Bira : 

 


Pulau Kambing : 

 



Pulau Liukang Loe :


 

Kamis, 23 Oktober 2014

Pulau Lengkuas di Bangka Belitung


Pulau Lengkuas mempunyai mercusuar yang berusia ratusan tahun. tempat dimana keindahan hamparan laut biru jernih bertabur batuan granit nan eksotik. Tempat ini kian memesona dan spektakuler apabila dipandangi dari mercusuar tua tersebut.

Berada di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, pulau ini termasuk kecil dengan luas kurang dari 1 hektar. Meski kecil, keindahan pantai di Pulau Lengkuas tak perlu diragukan lagi.Walaupun pulau ini kecil , pulau ini banyak menarik jutaan pengunjung.

Nuansa eksotis sebuah pantai berpasir putih yang menghadap birunya samudera dihiasi batuan granit raksasa aneka bentuk. Keistimewaan lain pulau ini yang tak banyak ditemukan di tempat lain adalah keberadaan mercusuar peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1882. Hingga kini, mercusuar tersebut masih berfungsi sebagai penuntun lalu lintas kapal laut yang lewat maupun keluar masuk Pulau Belitung.

Wisatawan diizinkan menaiki mercusuar dengan ketinggian kurang lebih 50 m ini. Mercusuar yang memiliki belasan lantai ini memungkinkan  wisatawan menikmati keindahan alam sekitar pulau. Ini jelas imbalan setelah sedikit bersusah payah meniti anak tangganya. Dari atas Anda dapat menikmati kecantikan warna biru laut berpadu harmonis  dengan keindahan batuan granit berwarna putih pucat. Tidak hanya itu, pulau-pulau kecil berwarna hijau yang nampak dari kejauhan adalah pemandangan lain yang kian memanjakan mata. Keindahan tersebut dapat dinikmati dari segala sisi (360 derajat).

Apabila Anda tidak sanggup mencapai puncak maka jangan khawatir. Di setiap lantai mercusuar terdapat jendela yang menghadap ke berbagai arah sehingga pemandangan indah di bawah sana tetap dapat dinikmati atau diabadikan dengan kamera.

Sebelum menjadi salah satu tujuan wisata di Bangka Belitung, pulau ini hanya dihuni oleh beberapa orang saja yang biasanya bertugas menjaga mercusuar. Pada 2008, film "Laskar Pelangi" mengambil setting di Bangka Belitung tetapi Pulau Lengkuas tidak menjadi bagiannya namun  tak luput dari perhatian hingga kini selalu dipadati pengunjung atau wisatawan.

    




 

Pulau Kakaban di Kalimantan Timur

Pulau Kakaban termasuk pulau favorit wisatawan di kawasan kepulauan Derawan,Kalimantan Timur. Pulau ini sangat unik dan eksotis, dan menarik banyak perhatian dari turis mancanegara. Sebuah pulau biasanya berupa daratan luas. Namun tidak dengan Pulau Kakaban. Daratannya hanya seperti dinding pembatas sebuah danau raksasa di tengahnya. Danau ini merupakan danau purba yang terbentuk dari proses geologi jutaan tahun lalu.

Di Pulau Kakaban jangan pernah melewatkan momen terindah di dalam laut. Berenang bersama ikan manta Ray atau ikan pari. Ikan ini bisa berada dekat sekali dengan penyelam tanpa merasa terganggu. Jika anda beruntung, anda akan bertemu dengan manta ray raksasa sepanjang enam meter.
Pulau Kakaban memang tempat wisata spesial untuk para penyelam.  Tak kurang dari sembilan titik penyelaman (diving point). Delapan diantaranya di sisi luar pulau menghadap laut dan satu di sisi dalam pulau berupa danau. Di sisi luar pulau kondisinya lebih mirip dengan penyelaman di laut lepas dan boleh jadi hiu biru akan menghampiri anda. Sedang di danaunya, anda bisa menemukan ubur-ubur (jelly fish) tanpa sengat berbeda dengan ubur-ubur kebanyakan. Sehingga anda tak perlu khawatir kesetrum ubur-ubur.

Sembilan titik penyelaman di Pulau Kakaban adalah North Face, The Draft, Divers Delight, Rainbow Run, The Plateau, The Wall, Cabbage Patch, Barracuda Point, dan Jelly Fish lake.
Pulau Kakaban merupakan lingkungan laut eksepfora. Pulau ini muncul ketika jaman Holosen, sekitar 19000 SM telah menjebak  5 kilometer persegi air laut. Air laut ini terjebak dalam 50 meter punggungan, mengubah daerah tersebut tapak seperti daratan-laut-danau.  Tempat lain yang mirip seperti ini hanya Pulau Mikronesia yang lebih dominan seperti padang pasir .

Beberapa spesies aneh dan hewan khas layak diamati di kedalaman danau. Perjalanan selama ribuan tahun, membuat adaptasi menjadi sebuah ekosistem yang sangat unik untuk sebuah lingkungan air payau. Danau yang penuh dengan sedikitnya 4 jenis ikan jelly stingless termasuk salah satu yang terbaik jenis Cassiopea (Cassiopea Xamachana).
Sekitar tiga spesies alga hijau Halimeda menutupi dasar danau pulau Kakaban dan akar mangrove hidup berdampingan dengan tunicates, spons, cacing tabung, bihalves, krustasea, anemon, mentimun laut, ular laut dan sedikitnya lima species ikan gobi. Banyak juga spesies tak dikenal berada dalam kelimpahan. Seorang peneliti Dr Thomas Tomascik dari Kanada menyebut Kakaban sebagai surga biota laut.
Pulau Kakaban  masih menyimpan misteri bagaimana tumbuhan danau dan hewan yang mampu bertahan dalam sistem terisolasi hingga kini menjadi bahan perbincangan menarik para ilmuwan kelautan dan geologi. Ribuan ubur-ubur, barakuda, tuna dan hiu biru banyak ditemukan Barracuda Point, Pulau Kakaban. 

  


 


Rabu, 22 Oktober 2014

Green Canyon di Ciamis

Green Canyon yang saya ingin beritahu bukanlah Grand Canyon Amerika, Tapi Green Canyon Pangandaran. Green Canyon yang awalnya disebut "Cukang Taneuh", bahasa Sunda untuk menyebut jembatan Tanah, karena disini ada jembatan yang lebarnya 3m terbuat dari tanah yang berada di atas tebing kembar di tepi sungai. Keajaiban alam yang spektakuler ini tentu tidak akan anda temui di tempat lain. Nama Green Canyon diyakini berasal dari seorang turis Perancis yang datang ke lokasi Green Canyon sekarang pada tahun 1993. Karena air dan lumut berwarna hijau yang berlimpah maka wisatawan itu memberikan nama Green Canyon. Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Ciamis, Jawa Barat, sekitar 31 Km atau 45 menit berkendara dari Pangandaran.

Ketika Anda tiba di pintu masuk utama dan area parkir Green Canyon, Anda akan melihat banyak perahu kayu yang populer disebut "ketinting" yang berbaris cantik di tepi sungai. Perahu-perahu inilah yang akan membawa Anda ke Green Canyon dengan ongkos Rp75.000,00 per orang.

Ketinting kemudian akan membawa Anda menyusuri sungai, melewati hijaunya air dan perahu akan menciptakan gelombang kecil di setiap sisinya. Ketika Anda berada di dalam perahu, Anda akan melihat pemandangan indah pepohonan di tepi sungai, dan kadang-kadang ular atau kadal akan melompat ke sungai, atau muncul ke permukaan air. Ketika perahu melambat pemandangan yang  mencengangkan tepat di depan mata Anda. Tebing tinggi kembar berdiri di setiap sisi sungai, dengan stalaktit dan stalagmit, dan air yang jernih. Air mengalir turun dari setiap sisi tebing menciptakan suara gemuruh air terjun. Jika air sedang tidak pasang, Anda bisa berjalan di bawah gua besar ini dan mengagumi kedua tebing besarnya. Pakaian Anda pasti akan basah kuyup, jadi tidak ada ruginya jika Anda sekalian berenang dan merasakan kesegaran airnya.

Melompat dari tebing yang cukup tinggi kedalam air merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Hal yang paling nyata dari Green Canyon adalah tempatnya yang sangat bersih. Tidak ada sampah makanan ringan atau bungkus rokok mengambang dan bertebaran di sekitar tebing.

Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Pangandaran, menjadikan Green Canyon sebagai tempat tujuan wisata di pangandaran yang sulit untuk dilewatkan begitu saja. "Sepotong surga di bumi” begitulah yang dikatakan oleh mereka yang datang ke Green Canyon. Green Canyon adalah rahasia indah dan spektakuler dan fantastis yang tersembunyi di Pangandaran.